Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
Persatuan dan Kesatuan Bangsa - Bangsa
Indonesia dikenal sebagai negara yang majemuk, ditandai dengan banyaknya suku,
etnis, budaya, agama, adat istiadat di dalamnya. Di sisi lain, Bangsa Indonesia
dikenal memiliki masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki
latar belakang budaya (cultural background) beragam. Multikulturalitas dan
Kemajemukan ini menggambarkan banyaknya keragaman yang ada. Bila dikelola
secara benar, keberagaman dapat menghasilkan energi yang luar biasah besar.
Namun sebaliknya bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas dapat menghasilkan perpecahan. oleh karena itu Persatuan
dan Kesatuan adalah hal yang mutlak bagi bangsa indonesia.
Persatuan
dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau
tidak terpecah-belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan
dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan
merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga
kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Dengan demikian persatuan dan
kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang
menduduki wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan
yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
Makna
Persatuan dan Kesatuan
Di
dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, terdapat 3 makna penting di
dalamnya, yaitu:
·
Menjalin
rasa kekeluargaan, persahabatan dan sikap saling tolong menolong
antar sesama.
·
Menjalin
rasa kemanusiaan memiliki sikap saling toleransi
·
Rasa
persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi satu
sama lain..
Prinsip Persatuan dan Kesatuan
Jika
dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan dan kesatuan terdapat beberapa
prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia yang juga harus
kita hayati:
Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita
harus mencintai bangsa Indonesia. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita
kepada negara lain karena pandangan seperti itu akan mencelakakan sebuah
bangsa. karena sikap tersebut bertentangan dengan sila kedua "Kemanusiaan
yang adil dan beradab".
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip
ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat dan bahasa yang majemuk. Hal
itu mewajibkan kita untuk saling menghargai dan bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab
Sebagai
makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu
terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama manusia, dan tanggung jawab dalam
hubungannya dengan Tuhan YME
Prinsip Wawasan Nusantara
Melalui
wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia diletakkan dalam kerangka
kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan ini, manusia Indonesia merasa satu, sebangsa senasib sepenanggungan,
dan setanah air, serta memiliki satu tekad dalam mewujudkan cita-cita
pembangunan nasional.
Tahap-tahap utama pembina persatuan bangsa
Indonesia:
1. Perasaan senasib
2. Kebangkitan Nasional
3. Sumpah Pemuda
4. Proklamasi
Kemerdekaan
Faktor Faktor
Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional - Integrasi
nasional memiliki dua arti yang berbeda jika dikaji dalam kamus besar bahasa
indonesia, yakni arti politis dan arti antoripologis. Secara antropologis,
pengertian integrasi nasional adalah suatu proses menyesuaikan berbagai unsur
unsur kebudayaan yang bersifat berbeda, dengan tujuan mencapai sebuah
keserasian fungsi kehidupan dalam lingkup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Sedangkan secara politis, pengertian integrasi nasional adalah
sebuah proses mempersatukan berbagai kelompok masyarakat sosial dan budaya
menjadi sebuah kesatuan wilayah yang dapat disebut dengan identitas nasional.
Dalam menyusun integrasi nasional, tentunya tidak akan pernah
terlepas dari faktor faktor pendorong integrasi nasional dan faktor penghambat
integrasi nasional itu sendiri. Pada dasarnya perwujudan inegrasi nasional
masyarakat dan budaya Indonesia yang bermacam macam pertama kali telah
diungkapkan oleh empu tantular yang merupakan empu yang terkenal pada jaman
kerajaan majapahit. Baik perwujudan faktor faktor pendorong dan penghambat
integrasi nasional telah dituangkan dalam kitab sutasoma (sotasoma) dan
dalam semboyan bangsa Indonesia "Bhinneka Tunggal Ika"
yang artinya adalah berbeda beda (suku bangsa) tetapi tetap satu juga.
Faktor Faktor
Pendorong Integrasi Nasional
Faktor faktor yang menjadi pendorong terjadinya integrasi nasional adalah:
·
Faktor sejarah yang membuat
masyarakat memiliki rasa seperjuangan dan senasib sejak dahulu.
·
Masyarakat memiliki keinginan untuk
bersatu sebagai bangsa Indonesia sesuai isi dalam sumpah pemuda pada tanggal 28
oktober 1928.
·
Rasa cinta tanah air yang timbul di
kalangan rakyat Indonesia yang telah dibuktikan dengan perjuangan cukup panjang
untuk menegakkan, merebut dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
·
Faktor rasa rela berkorban demi kepentingan
bangsa serta negara. Hal ini telah dibuktikan oleh banyaknya pahlawan pahlawan
bangsa yang telah gugur di medan perang.
·
Kesepakatan
nasional yang telah diwujudkan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia,
Undang Undang dasar 1945 (UUD 1945), Pancasila, Bendera merah putih sebagai
bendera negara, lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, dan bahasa
Indonesia sebagai bahasa kesatuan.
·
Terdapat
simbol dan dasar negara yakni Garuda Pancasila dengan menganut semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
·
Dikembangkannya
budaya saling tolong menolong dan gotong royong sebagai ciri khas bangsa
Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong inilah yang menjadi ciri khas
masyarakat Indonesia dan secara tidak langsung juga menjadi salah satu faktor
pendorong inegrasi nasional yang saat ini terjadi.
Selain
memiliki faktor pendorong terjadinya integrasi nasional yang berfungsi untuk
memperkuat integrasi yang terjadi, tentunya akan ada faktor faktor yang dapat
menghambat terjadi inegrasi tersebut. Adapun faktor faktor penghambat tersebut
telah saya rangkum dalam faktor penghambat integrasi nasional dibawah ini.
Faktor
faktor penghambat terjadinya integrasi nasional adalah:
·
Masyarakat Indonesia memiliki
bersifat heterogen atau beraneka ragam jika ditinjau dari faktor faktor setiap
suku bangsa memiliki budaya, agama, bahasa daerah, ras yang berbeda beda.
·
Indonesia memiliki wilayah yang
begitu luas dan terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi oleh wilayah
perairann laut.
·
Besarnya kemungkinan terjadinya
tantangan, hambatan, gangguan, dan ancaman yang berasal darid alam negeri maupun
luar negeri dan dapat mengganggu keutuhan bangsa.
·
Masih sangat besarnya
ketidakmerataan infrastruktur pembangunan dan hasil hasil alam yang akhirnya
menimbulkan perbedaan kepuasaan.
·
Munculnya paham tentang suku bangsa
yang seolah menonjolkan kelebihan kelebihan di berbagai bidang seperti
kebudayaan dan memandang rendah pada kebudayaan suku bangsa lainnya.
·
Semakin melemahnya nilai nilai
budaya bangsa yang diakibatkan oleh kuatnya pengaruh kebudayaan asing yang
akhirnya merubah kepribadian bangsa baik melalui kontak langsung maupun tudak
langsung.
Contoh
penghambat integrasi
1. Perang antar suku karena beda pemahaman
Contoh wujud integrasi nasional
Dalam faktor faktor pendorong dan penghambat inegrasi nasional, pada dasarnya terdapat contoh wujud inegrasi nasional yang dapat kita amati dalam kehidupan kita sehari hari. Adapun wujud dan contoh integrasi nasional tersebut adalah sebagai berikut:
·
Dibangunnya taman mini indonesia
indah (TMII) yang berlokasi di jakarta oleh pemerintah Indonesia. Taman ini
resmi dibuka pada tahun 1976, taman ini memuat segala anjungan yang terdapat di
semua provinsi yang terdapat di Indonesia. Setiap bagian TMII akan menampilkan
berbagai macam kebudayaan yang berbeda mulai dari rumah adat, alat musik, baju
adat dan lain sebagainya. Selain itu di dalam taman mini indonesia indah juga
terdapat berbagai macam rumah ibadah sesuai agama resmi yang berada di
Indonesia.
·
Sikap toleransi yang dimiliki antar
umat beragama. Meskipun agama yang kita miliki berbeda satu sama lain kita
harus menjaga dan saling bertoleransi dengan cara hormat menghormati perbedaan
agama tersebut.
·
Sikap menghargai dan rasa untuk ikut
memiliki budaya dari daerah lain. Dalam hal ini juga termasuk keinginan untuk
mempelajari budaya yang terdapat pada daerah lain. Misalkan masyarakat sunda
dengan klimantan. Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.
·
Diadakannya pekan olahraga nasional
atau PON. PON sendiri adalah perlombaan di bidang olah raga dalam lingkup
nasional yang umumnya diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan olahraga
ini lah setiap daerah dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet
di setiap daerah tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara
Indonesia menuju kejuaraan olahraga Internasional.
Cara
mendukung terwujudnya integrasi nasional
Adapun
cara dan contoh contoh untuk mendukung terwujudnya integrasi nasional adalah
sebagai berikut:
·
Melakukan pertukaran pelajar yang
diselenggarakan antar provinsi di Indonesia.
·
Membekali para pelajar dan diberikan
misi kebudayaan yang nantinya akan disebar ke berbagai penjuru Indonesia.
·
Mengadakan festival kebudayaan dan
festival seni antar pelajar Indonesia.
·
Mengadakan perlombaan kebudayaan
antar pelajar dengan tujuan untuk saling mengenalkan kebudayaan mereka.
Itulah faktor faktor pendorong dan penghambat inegrasi nasional yang ada di
Indonesia. Menurut saya sendiri faktor penghambat merupakan sebuah
cobaan dan ujian bagi bangsa indonesia untuk menuju satu kesatuan yang utuh.
Untuk menghadapi segala hambatan ini maka kita dapat menggunakan faktor
pendorong inegrasi nasional itu sendiri.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar